Nama : Ria
Dwijayanti
Npm: 27213547
Kelas: 2EB05
ARTIKEL KOPERASI DALAM PASAR YANG
DIMONOPOLI
1.
Pengertian Monopoli
Monopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada satu perusahaan atau
penjual di pasar yang bersangkutan, sehingga tidak ada pihak lain yang
menyainginya.
Asumsi-asumsi yang menjadi dasar bagi model monopoli murni adalah sebagai
berikut:
a. Di pasar hanya ada satu penjual produk tertentu.
b. Produk yang dijual tidak ada barang
substitusinya.
c. Adanya penghalang/penghambat bagi perusahaan baru
untuk masuk baik legal maupun natural.
Asumsi ketiga(c) adalah
penting bagi pemeliharaan kekuatan monopoli dalam jangka panjang.
Dalam kenyataannya kasus
monopoli murni (pasar dengan hanya satu penjual) tersebut sulit dicari karena
ada beberapa faktor pembatas seperti di bawah ini:
a. Pesaing tidak langsung
b. Pesaing potensial
c. Kemungkinan campur tangan pemerintah yang
mengharuskan tidak boleh hanya ada satu perusahaan di pasar.
Ada tiga kesulitan yang
berhubungan dengan argumentasi tersebut yaitu:
a. Bagaimana suatu koperasi mampu memasuki pasar
monopoli dan menggantikannya kedudukan monopolis?
b. Bagaimana koperasi mampu menjaga posisi
monopolinya dalam jangka panjang?
c. Bagaimana manajemen koperasi akan mempromosikan
anggota jika tidak terdapat kompetisi aktual atau potensial ke posisi pasarnya.
Jika koperasi mampu masuk
pasar dan menyingkirkan monopoli dengan teknologi yang inovatif sehingga dapat
menetapkan harga yang lebih rendah, maka koperasi dapat bertahan dalam jangka
panjang sepanjang:
a. Koperasi terus meningkat efisiensi melalui
peningkatan laju inovatif yang lebih cepat dari pada laju inovatif para pesaing
potensial yang mungkin masuk.
b. Koperasi harus memanfaatkan keunggulan biaya
transaksi yang tidak dimiliki oleh perusahaan potensial yang dapat masuk.
c. Memperkokoh kedudukan monopolis melalui jalur
legal, seperti hak monopoli, hak paten, dan lain-lain.
d. Meningkatkan loyalitas anggota terutama kemauan
dalam membiayai kerugian yang mungkin timbul akibat munculnya pesaing baru yang
dapat masuk.
e. Mampu mempertahankan output tertentu yang dapat di jual baik kepada anggota maupun
kepada nonanggota, sehingga koperasi tidak menderita kerugian.
2. Pesaing Potensial dari
Koperasi
Dalam pembahasan monopoli dan oligopoli, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu:
a. Struktur pasar yang oligopolistik dan
monopolistik memungkinkan pelakunya mengenakan harga di atas biaya marginal
(dalam istilah ekonomi disebut kegagalan pasar).
b. Jika monopolis atau oligopolis memperoleh laba,
maka pada waktu yang sama akan merangsang entrant
baru untuk masuk pasar.
Ada 3 jawaban yang perlu
dijelaskan.
1. Masuknya peserta baru (new entrant) kedalam pasar tidak bebas karena ada retriksi legal
dan politik ekonomi dari penguasa politik.
2. Terdapat kesengajaan kemampuan pelaku di pasar
dan pesaing potensial akan terhalang masuk ke dalam pasar.
3. Biaya-biaya untuk masuk pasar akan terlalu
tinggi.
3. Koperasi dan Monopoli
Alami
Jika luas suatu pasar tertentu terbatas, artinya hanya ada beberapa
penjual atau hanya satu penjual yang memproduksi secara efisien dan cukup untuk
memenuhi kebutuhan pasar, maka ini merupakan kasus:
a.
Produksi digambarkan oleh economies
of scale, artinya penjual beroperasi pada biaya rata-rata dan biaya
marginal yang menurun dengan naiknya output.
b.
Permintaan output terlalu
rendah untuk memperoleh laba.
Monopoli
alami berbeda dengan monopoli buatan. Yang terakhir ini disebabkan atau muncul
oleh penghalang buatan untuk dimasuki terutama pembatasan-pembatasan
berdasarkan undang-undang atau peraturan, sedangkan yang pertama diakibatkan
oleh kendala-kendala teknologi “alami”.
Kedua,
dikarenakan economies of scale hanya
dalam kisaran produksi yang relevan (Q1 s/d Q2), maka satu produsen dapat
secara realitis berhasil hidup terus, dan ia harus mampu untuk mempunyai keunggulan
tambahan dalam hal:
a.
Memperoleh suatu teknologi yang lebih baik
yang tidak tersedia pada perusahaan pesaing.
b.
Memproduksi produk dengan lebih baik atau
memberikan pelayanan yang lebih baik.
c.
Merealisasikan keungulan biaya transaksi
d.
Punya jalan masuk yang lebih baik ke otoritas
politik agar memperoleh kekuasaan legal untuk mengeliminasikan monopolis.
Kesempatan
suatu koperasi untuk berhasil dalam menghadapi serangan balik akan tergantung
pada:
a.
Kemampuan inovasi koperasi
b.
Faktor-faktor tertentu yang secara spesifik
ada pada koperasi, seperti keunggulan biaya transaksi, keunggulan dala
partisipasi dan lain-lain.
Daftar Pustaka
Hendar dan Kusnadi, Ekonomi Koperasi, Jakarta: Lembaga
Penerbit FE-UI,1999.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar